
Pengeboman ‘Israel’ telah merusak 50 sekolah di seluruh Jalur Gaza yang terkepung dalam seminggu terakhir. Hal itu menyebabkan ribuan anak Palestina kehilangan pendidikan, menurut Save the Children, lansir Middle East Eye (MEE).
LSM tersebut mengatakan kerusakan berdampak pada 41.897 anak-anak, dengan sekolah-sekolah terpaksa ditutup dan digunakan sebagai tempat penampungan karena serangan udara yang tak henti-hentinya. Sementara itu, sekolah tetap ditutup di ‘Israel’ selatan, dengan Save the Children mengatakan bahwa tiga telah rusak oleh roket yang ditembakkan dari Gaza.
Pejabat di kementerian kesehatan Gaza mengatakan serangan ‘Israel’ telah menewaskan sedikitnya 219 orang, termasuk 63 anak-anak dan 36 wanita, sejak kampanye pemboman dimulai pada 10 Mei. Dua belas orang telah tewas di pihak ‘Israel’.
Di Gaza, 450 anak juga terluka, dengan satu dari 15 sekolah di dalam kantong yang dikepung terkena pemboman Zionis ‘Israel’. “Kebenaran yang brutal adalah bahwa tidak ada anak yang tertinggal tanpa cedera, dan berkali-kali, kami melihat bahwa kehidupan anak-anak adalah yang paling terpukul oleh konflik,” kata Jason Lee, direktur Save the Children di wilayah pendudukan Palestina.
“Satu dari 15 sekolah di Gaza sekarang telah rusak. Dengan setiap sekolah yang rusak atau hancur, prospek anak-anak untuk mengalami – dan membangun – masa depan yang lebih baik berkurang.”
Sebelumnya pada hari Rabu (19/05/2021), badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNWRA) mengatakan 47.000 orang terlantar harus menggunakan sekolah sebagai tempat berlindung. (hidayatullah)