PEMBIASAAN SANTRI: MENGHIDUPKAN MALAM DENGAN QIYAMUL LAIL

Qiyamul Lail merupakan ibadah yang utama diperintahkan pada Rasulullah SAW pada awal kenabian, bahkan merupakan hal yang wajib bagi beliau. Dengan qiyamul lail tersebut Rasulullah mendapatkan banyak pertolongan dari Allah dalam menduniakan risalah dakwah.

Banyak ayat Al Qur’an yang menyebutkan keutamaan qiyamul lail, antara lain:

1) tercatat sebagai orang yang baik dan berhak mendapatkan balasan kebaikan berupa anugerah rahmat dari-Nya. (QS Adz Dzariyat:15-18)

2) penikmat shalat malam akan mendapat penyempurnaan atas kekurangan dan cacat kewajiban shalat dan meningkat derajatnya menjadi derajat yang terpuji. (QS Al Isra: 79)

3) penikmat shalat malam akan selalu menerima pujian dari Allah. (QS Al Furqan:63-64)

4) pelaku shalat malam akan dipersaksikan sebagai orang yang beriman. (QS As Sajdah:16)

5) pelaku shalat malam akan dibedakan derajatnya dengan yang malas shalat malam. (QS Az Zumar:9)

Untuk itulah para santri SMP IT Darul Fikri Bawen Kabupaten Semarang, dibiasakan untuk menghidupkan sebagian malam dengan qiyamul lail. Banyak proyek kebaikan di masa yang akan datang menjadi beban dakwahnya yang akan menjadi perkara yang mudah untuk terwujud dengan campur tangan Allah, sebagaimana Rasulullah menduniakan risalah dakwahnya. Tak ada yang sulit bagi Allah, sehingga para santri akan diberi kemudahan dalam belajar, dalam menghafal Al Qur’an, dan dalam mengumpulkan bekal bagi sarana peran mereka sebagai generasi solusi yang akan datang.

Selain itu juga menjadi sarana murojaah bagi hafalan yang sudah dicapai para siswa dengan membaca ayat yang telah dibacanya saat qiyamul lail. Para santri juga dilatih dalam hal kepemimpinan dengan menjadi imam sholat. Tak lupa pula santri dilatih untuk mampu memberikan kontribusi solusi-solusi bagi problematika yang ada dengan salah satunya santri dilatih memberikan taushiyah kepada santri yang lain.

Semoga dengan pembiasaan ini menghadirkan akhlaq positif dan konstruktif bagi masa depan para santri dengan selalu meletakkannya dalam bingkai skenario Allah SWT, Sang Murobbi alam semesta.