Rehab Sarana Sanitasi Untuk Menjaga Kualitas Kesehatan Warga Sekolah

Kesehatan warga sekolah merupakan hal yang wajib diutamakan untuk menjadi program prioritas. Kualitas kesehatan guru, siswa, dan lingkungan sekolah akan berpengaruh pada kualitas pembelajaran. Maka proses belajar mengajar perlu diimbangi dengan penjagaan kesehatan warga sekolah agar memberikan hasil yang optimal. Untuk itulah dilakukan pembenahan dan rehabilitasi sarana sanitasi sekolah.

Terdapat 5 manfaat yang didapat dari implementasi sanitasi sekolah, yaitu meningkatnya kesehatan, pendidikan, lahirnya kesetaraan gender, agen perubahan dan hak asasi anak. Upaya ini juga ikut mendukung program pemerintah untuk mencegah penyebaran penyakit pada umumnya, dan covid 19 pada khususnya.

Manfaat lainnya dari sanitasi sekolah adalah meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan menyediakan air bersih serta sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah seperti cuci tangan pakai sabun, dapat menurunkan angka ketidakhadiran secara signifikan hingga 21-54%. Selain itu mengkonsumsi air minum di sekolah juga dapat meningkatkan konsentrasi dalam menyerap pelajaran.

Selanjutnya sanitasi sekolah yang layak juga akan mendorong kesetaraan gender. Anak perempuan sangat rentan untuk tidak melanjutkan sekolah (putus sekolah), terutama mereka enggan bersekolah ketika tidak tersedia sarana jamban dan air bersih yang layak, bersih, nyaman, dan aman.

Sementara itu manfaat sanitasi sekolah selanjutnya adalah akan turut melahirkan agen perubahan yang baik karena sanitasi sekolah adalah salah satu jalur terbaik untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Keterlibatan komponen sekolah dengan masyarakat akan berdampak pada perubahan perilaku hidup bersih dan sehat oleh anggota masyarakat.

Manfaat lainnya dari implementasi sanitasi sekolah yang layak adalah turut memenuhi hak asasi anak. Karena sanitasi sekolah adalah bagian dari pemenuhan hak anak di sekolah. Pada 28 Juli 2010, melalui Resolusi 64/292, Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui hak asasi manusia atas air dan sanitasi, termasuk di sekolah dan madrasah.

Untuk mewujudkan sanitasi sekolah yang layak perlu 3 komponen yang harus tersedia, yaitu ketersediaan sarana (hardware), perilaku hidup bersih (software) dan manajemen sanitasi di sekolah. Ketersediaan sarana diantaranya ada sumber air di sekitar lingkungan sekolah, toilet sesuai dengan standar rasio dan terpisah antara laki-laki dan perempuan, sarana cuci tangan dengan sabun serta kesediaan tempat pembuangan sampah.