
Hari Senin, 18 April 2022, bertempat di aula kampus putra SMP IT Darul Fikri Bawen, berlangsung Kampanye Pencegahan Kekerasan di Sekolah Dalam Rangka Mewujudkan Sekolah Ramah Anak di Kabupaten Semarang. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Semarang.
Acara dimulai pukul 09.00, dengan diawali menyanyikan Lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan Mars Kampanye Pencegahan Kekerasan di Sekolah. Para siswa didampingi guru bernyanyi dengan khidmat dan lantang. Dilanjutkan sambutan oleh Kepala SMP IT Darul Fikri Bawen, Ustadz Rokhimun S.Ag, yang mengharapkan melalui acara tersebut siswa makin memahami dan terbiasa untuk menjaga kondisi sekolah agar tetap kondusif, aman, dan melindungi untuk semua warga sekolah.
Acara inti disampaikan oleh petugas dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Semarang, dokter Epsilon Dewanto, yang dengan antusisa memotivasi siswa SMP IT Darul Fikri dengan presentasi yang menarik dan menyemangati para siswa, sehingga proses kampanye berjalan dengan aktif, menyenangkan, berkesan, dan insyaallah berdampak pada anak-anak.
Meskipun kegiatan ini berjalan pada bulan Ramadhan, dimana para siswa sedang dalam kondisi berpuasa, tidak menghalangi mereka untuk mengikuti acara dengan penuh semangat dan gembira. Dari wajah mereka tampak keceriaan dan semoga hal ini menjadi pertanda baik bahwa para siswa mampu menangkap pesan dari kampanye ini dan lebih penting lagi bisa mengamalkannya.
SMP IT Darul Fikri Bawen sebagai sekolah boarding, dimana siswa selama 24 jam selalu berkumpul, bersosialisasi, dan berinteraksi satu sama lain, maka kemungkinan besar tetap ada gesekan yang rawan menyebabkan terjadinya konflik hingga kekerasan antar siswa. Melalui pendampingan oleh para ustadz selama ini adalah bagian dari upaya sekolah mengantisipasi dari kondisi yang ingin dicegah oleh kampanye tersebut. Dengan pendampingan dan pembimbingan dari dinas, harapannya sekolah semakin meningkatkan upayanya mewujudkan sebagai lingkungan yang ramah anak.
Kegiatan selesai menjelang sholat dhuhur yang diakhiri dengan foto bersama. Semoga para siswa sungguh-sungguh memahami, menghayati, dan bisa mengimplementasikan, baik di lingkungan sekolah mau pun di mana pun nantinya mereka berinteraksi dengan orang lain, sehingga dengan sekolah yang ramah anak, akan melahirkan anak yang ramah kepada siapa saja. aamiin.