14 Adab Mencari Ilmu yang Harus Diketahui Murid agar Dapat Ilmu Bermanfaat

Adab mencari ilmu penting diketahui dan diamalkan tiap siswa maupun orang yang akan belajar kepada guru. Sebab, adab lebih utama sebelum mempelajari sesuatu.

Dewasa ini, tidak sedikit orang yang mempunyai banyak ilmu, namun tidak mempunyai adab sama sekali. Yang lebih banyak lagi, kejadian terhadap mereka yang masih dalam proses menimba ilmu di tahapan dasar, namun sudah sangat kurang ajar terhadap gurunya.

Sering sekali muncul di pemberitaan, bahwa ada segerombolan murid yang mencaci, menghina bahkan sampai memukul gurunya karena murid tidak suka, atau murid tidak terima dengan tindakan guru, dan faktor lainnya.  “Fenomena seperti ini menunjukkan bahwa orang tersebut miskin adab, terlebih adab dari murid kepada gurunya,” kata Ustaz Syafri Muhammad Noor dalam bukunya “Adab Murid Terhadap Guru”.

Padahal para ulama sudah menjelaskan bahwa kedudukan adab itu ada di atasnya ilmu. Hal tersebut bisa dilihat dari nasehat para ulama semisal Imam Malik Rahimahullah, beliau pernah mengatakan:

تعلم األدب قبل أن تتعلم العلم

“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Berikut 14 Adab Mencari Ilmu yang perlu diketahui:

1. Memilih Guru dan Beristikharah

األول: أنه ينبغي للطالب أن يقدم النظر ويستخري هللا فيمن أيخذ العلم عنه

Pertama, Hendaknya seorang murid menimbang dan melakukan istikharah kepada Allah tentang seorang guru yang mau diambil ilmunya

2. Berakhlak Yang Baik

ويكتسب حسن األخالق واآلداب منه

Mendapatkan kebaikan perilaku (akhlak) serta adab darinya.

3. Mencari Guru Yang Mempunyai Kompetensi

Hendaknya jika memungkinkan, memilih guru yang memiliki kompetensi/kapabilitas secara baik, benar-benar mempunyai rasa belas kasih, nampak kewibawaannya, diketahui kebaikan.

4. Murid Harus Wara

’ وال يرغب الطالب يف زايدة العلم مع نقص يف ورع أو دين أو عدم خلق مجيل.

Seorang murid tidak menginginkan penambahan ilmu tatkala kurang teguh dalam bersikap wara’ atau beragama, atau tidak memiliki tingkah laku yang baik.

5. Menimba Ilmu Karena Popularitas Guru

وليحذر من التقييد ابملشهورين وترك األخذ عن اخلاملني

Hindari menimba ilmu karena popularitas guru dan meninggalkan orang ahli ilmu yang tidak populer.

6. Mencari Guru Yang Jelas Riwayat Belajarnya

Hendaklah berusaha mendapatkan syaikh/ guru yang memiliki pengetahuan ilmu-ilmu syar’i secara sempurna, dan beliau senantiasa bersama para masyayikh (guru-guru) dizamannya untuk memperbanyak kajian dan berkumpul dalam waktu yang lama, bukan mencari guru yang mengambil ilmu dari perut buku (otodidak) dan tidak diketahui kebersamaannya dengan para masyayikh yang mumpuni.

7. Mengikuti Arahan Guru

Murid hendaknya mengikuti kepada gurunya dalam berbagai urusannya, dan tidak keluar dari pendapat maupun pengaturannya, akan tetapi keadaanya bersama guru seperti orang yang sakit bersama seorang dokter ahli, dia bermusyawarah terhadap apa yang akan dilakukan, berusaha mencari ridhanya dalam sesuatu yang dikerjakannya, serta memuliakannya dengan berkhidmah kepadanya sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah.

8. Menghormati Guru

Hendaknya murid memandang guru dengan pandangan penghormatan dan meyakini padanya derajat kesempurnaan, karena dengan seperti itu bisa lebih berpotensi untuk mendapatkan manfaat darinya.

9. Memanggil Guru dengan Sopan

Seyogianya, janganlah memanggil guru dengan panggilan yang tidak ada penghormatannya, jangan pula memanggilnya dari kejauhan, akan tetapi memanggilnya dengan ucapan: “wahai sayyidi, wahai ustadzi”.

10. Sabar terhadap Guru

Murid hendaknya bersabar terhadap sifat antipati (tak acuh) dari guru, atau perilaku yang tidak baik, dan hal tersebut tidak menghalanginya untuk tetap bermulazamah kepadanya serta kebaikan akidahnya.

11. Bersabar dalam Menimba Ilmu

Sebagian orang salaf mengatakan: siapa saja yang tidak bersabar atas kehinaan dalam perjalanannya dalam taklim, maka selama hidupnya berada dalam kebodohan, dan siapa saja yang bersabar atasnya maka akhir perkaranya akan mengarah kepada kemuliaan di dunia dan akhirat.

12. Berterima kasih kepada Guru

Hendaknya berterima kasih kepada guru atas dedikasinya yang didalamnya terdapat fadhilah (keutamaan), meluruskan terhadap kekurangan murid, atau terhadap kemalasan yang dialaminya, atau terhadap kelalaiannya, atau perkara selainnya yang mana sikap dan kritikan guru terhadap murid tersebut mengandung bimbingan kebaikan dan kemashlahatan baginya.

13. Fokus terhadap Guru

Tidak selayaknya murid melihat kecuali kepada gurunya, tidak kaget karena kegaduhan yang didengarnya atau menoleh kepadanya, apalagi pada saat mengkaji bersama guru.

14. Mengucapkan Salam ketika Bertemu Guru

Jika bertemu guru di depan, hendaknya terlebih dahulu mengucapkan salam, mendekat kepadanya jika jaraknya jauh, tidak berteriak ketika memanggilnya, tidak mengucapkan salam dari jauh, dan tidak pula dari belakangnya, akan tetapi mendekat dan melangkah maju kemudian mengucapkan salam.

Keutamaan Ilmu

Ilmu adalah cahaya atau pelita bagi manusia. Tanpa ilmu, tidak ada peradaban. Banyak hadis mencari ilmu yang bisa menjadi pegangan tiap Muslim untuk terus belajar lantaran sangat besar keutamaan orang berilmu.

Allah SWT pun meninggikan derajat orang-orang yang mencari ilmu karena ridha-Nya. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.  Al-Mujadalah ayat: 11). (inews.id)